PR Joker
Minggu, 24 Maret 2013
Kamis, 09 Agustus 2012
Info Lomba Cerpen 2012 Terbaru
DL: 31
Desember 2012
*25 Cerpen
Nominator Dibukukan.
TEMA:
- Seputar dunia remaja, lokalitas, masyarat urban (perkotaan), relegius, spiritual, misteri, romantis, fantasi, science fiction, dan sebagainya.
- Peserta boleh memilih salah satu tema di atas.
- Panitia bisa langsung menganulir naskah peserta yang berisikan tindakan asusila, cabul, sadisme, kekerasan yang berlebihan terhadap anak dan wanita, merendahkan atau menghina keyakinan/agama/suku/daerah tertentu, dan yang tidak melengkapi persyaratannya (baca poin selanjutnya).
PESERTA:
Pelajar,
mahasiswa, guru, dosen, penulis pemula, penulis senior, dan siapa saja boleh
ikutan, tapi dengan ketentuan khusus (baca poin selanjutnya).
SYARAT
PENULISAN:
- Jumlah 4-6 halaman, spasi ganda (2), jenis huruf Times New Roman font 12, ukuran kerta A4.
- Margin (garis): atas, bawah, samping kiri dan kanan (semua sisi 3 cm atau 1,18 inci), beri nomor halaman.
- Kesesuaian dengan tema lomba dan tidak mengandung ponografi dan kekerasan, serta tidak menyinggung SARA.
- Biodata narasi sekitar 100-200 kata dan WAJIB Mencantumkan Nomor ANGGOTA SMCO WRITING REVOLUTION dalam biodata (jika tidak ada, cerpennya dinyatakan GUGUR), yang ditulis pada halaman akhir naskah cerpen.
- Kirim naskah cerpen ke alamat email: LombaWR@gmail.com(dengan menulis di judul/subjek email: LMC 2012 - Judul Cerpen)
- Setiap peserta hanya boleh mengirim 1 cerpen terbaiknya.
KRITERIA
PENILAIAN
1.
Orisinalitas.
2.
Kreativitas pengolahan ide.
3. Kedalaman
pesan.
4. Keindahan
bahasa, kaidah penulisan dan kelengkapan naskah.
PENGUMUMAN
PEMENANG:
Pengumuman
25 Nominator 31 Januari 2013, Pengumuman Pemenang 15 Februari 2013.
HADIAH
- Juara I : Rp 2.000.000,- (ditambah Buku Antologi Cerpen Pemenang dan sertifikat penghargaan).
- Juara II : Rp 1.000.000,-(ditambah Buku Antologi Cerpen Pemenang dan sertifikat penghargaan).
- Juara III : Rp 750.000,- (ditambah Buku Antologi Cerpen Pemenang dan sertifikat penghargaan).
- Juara Harapan I : Rp 300.000,- (ditambah Buku Antologi Cerpen Pemenang dan sertifikat penghargaan).
- Juara Harapan II : Rp 200.000,- (ditambah Buku Antologi Cerpen Pemenang dan sertifikat penghargaan).
KETENTUAN
KHUSUS:
Peserta
WAJIB terdaftar sebagai peserta SEKOLAH MENULIS CERPEN ONLINE
(SMCO) Writing Revolution
(info lebih lanjut klik di sini
(copas link ke browser box): http://www.facebook.com/note.php?note_id=228242847283855
KETENTUAN
MENGIKAT
- Keputusan DEWAN JURI tidak bisa diganggu gugat.
- Panitia tidak MELAYANI SURAT-MENYURAT.
- DEWAN JURI berhak membatalkan keputusannya, jika di kemudian hari diketahui karya pemenang lomba melanggar karya cipta orang lain (plagiat)atau mengikuti lomba sejenis atau telah dimuat di koran/majalah.
- HAK CIPTA tetap ada pada penulis, sedangkan PANITIA memiliki HAK untuk MEMPUBLIKASIKANNYA (membukukkannya).
Info Lengkap
klik: www.writing-revolution.blogspot.com
NOMOR
KONTAK:
- 085763208009, 087766657623
Rabu, 08 Agustus 2012
Peluang Kerja Online
Artikel ini, saya copy paste dari blog saya yang satunya ... sekedar untuk berbagi informasi. :)
Good Luck ^_^
sumber : http://uang--money.blogspot.com/2012/08/bekerja-di-internet.html
Bekerja di Internet
Kawan, kali ini aku tidak menulis artikel untuk mencari uang
kecil-kecilan. Ini adalah sebuah pekerjaan yang menguntungkan, santai namun
perlu ketekunan selayaknya kita bekerja pada sebuah perusahaan.
Dalam dunia internet, ada dua pekerjaan yang paling terkenal, yaitu BISNIS
ONLINE dan KERJA ONLINE. Ingat, kedua hal itu mirip namun TIDAK SAMA.
Untuk bisnis online kalian perlu melakukan beberapa hal yang dapat
meningkatkan penghasilan kalian. Bisnis online lebih cenderung aktif pada pemasaran
sehingga kalian sepenuhnya yang mengatur keuangan. Besarnya penghasilan
tergantung bagaimana kalian membuat, mempromosikan, dan memasarkan produk.
Namun dalam kerja online kalian adalah ‘karyawan’ yang akan mendapat gaji per
bulan sesuai ketekunan bekerja masng-masing.
Namun, dalam artikel ini
saya belum bisa menjelaskan sepenuhnya cara berbisnis maupun bekerja online
dikarenakan pengalaman saya yang maasih sedikit. Oleh karena itu saya sangat
menyarankan kalian untuk memiliki “buku panduan”
yang akan menjadi petunjuk bagi kalian agar TIDAK TERSESAT, TERTIPU, DAN MERASA
RUGI. Buku ini merupakan ebook yang ditulis oleh seorang pekerja dan pebisnis
online sukses… Banyak sekali para netter yang telah mendapatkan keuntungan dari
membeli produk ini.
Silahkan beli di sini
Ya. Saya bilang BELI. Kenapa? Karena untuk sukses kalian perlu modal,
dan di dunia ini TIDAK ADA YANG GRATIS :)
Jangan khawatir, saya menjamin penuh produk ini bukan penipuan, karena
saya juga salah satu pembelinya. Ingatlah, kawan, “kita
tidak akan pernah tahu hasilnya kalau tidak berani mencoba”
Kalau kalian sangat ingin berkerja dan berbisnis di internet, gunakan
produk tersebut sebagai panduan setia yang sangat membantu. Tidak akan ada
penyesalan kalau kalian mempelajarinya dengan sungguh-sungguh. Sekali lagi saya
katakan, produk ini bukan penipuan. Saya berani memperkenalkannya kepada
kawanku tercinta karena memang aku ingin kalian mendapatkan tuntunan yang
memuaskan dari produk ini seperti yang kudapatkan. Oh ya, selain dapat paket-paket
ebook, kalian akan mendapatkan software GRATIS yang akan sangat membantu dalam
bekerja online dan diperkenalkan kepada perusahaa-perusahaan asing di internet.
Yuk, kita belajar kerja online, di sini. :)
sumber : http://uang--money.blogspot.com/2012/08/bekerja-di-internet.html
Senin, 14 Mei 2012
BIAS DAN FANDOM
BIAS DAN FANDOM
Bagi K-Popers, dua istilah ini pasti sudah tidak asing lagi.
Nah, mungkin ada beberapa K-Popers baru yang belum tahu apa itu bias dan
fandom, so read it!
Bias adalah istilah untuk idola K-Pop yang benar-benar
kamu sukai. Bias ditujukan untuk PERORANGAN. Misalnya kamu suka Super Junior,
pastinya kamu punya kan salah satu dari mereka yang PALING kamu sukai. Nah
‘dia’ itulah yang kamu sebut bias kamu :D
Next, Fandom
adalah nama fans Idol kamu. Bagi para idola, kehadiran para fans sangatlah berarti
sehingga mereka sering memberikan ‘istilah’ atau ‘nama’ untuk para fans mereka.
Kalau kamu adalah fansnya Super Junior maka fandommu adalah ELF, kalau Big Bang
berarti V.I.P. , BEAST ya BEAUTY, Say A untuk fansnya Miss A, dan sebagainya.
Nah, gimana? Paham kan?! Sudah tahu siapa Bias dan apa Fandommu?
Kalau aku sendiri Fandomku “BEAUTY” (fansnya BEAST) dan Biasku hm…(sulit
sekali menentukannya berhubung aku suka semuanya) Lee Gikwang deh … :D
Yuk, tulis di bagian komentar!
^_^
Jumat, 11 Mei 2012
Tips Menghemat Uang ala Pelajar Part II
Part II
1. Uang Adalah Uang
Yup. Money is money!
Berapapun harganya, dia tetap uang! Dia berharga. Jadilah pelajar yang
menganggap pentol setusuk seharga 1000,- adalah MAHAL. Kalau kamu berpandangan
demikian, kamu tidak akan mendapatkan dompetmu kosong berdebu.
2. Cari uang sendiri
Nah, ini dia yang paling
aku suka. Ini adalah cara yang paling efektif biar uang kamu hemat bahkan
bertambah banyak! Kamu punya banyak peuang untuk mencari uang, sebab kamu adalah
remaja+pelajar. Kamu punya banyak teman dan kenalan seusiamu yang akan menjadi
pelanggan setiamu. (Untuk informasi mencari uang bagi pelajar, akan segera
diposting melalui blogku yang satunya: pu2trahma.wordpress.com)
3. Jangan Ngotot Kalau Lagi Boke!
Kamu mau beli baju keren
di mall tapi uang kamu cuma cukup untuk membei buku paket. Sebaiknya, yang
harus kamu lakukan adalah SEGERA membeli buku itu atau kamu akan khilaf membeli
baju tersebut. Pokoknya jangan ngotot kalau kamu lagi boke! Nantinya kamu akan
nyesal sendiri, lho. :)
Selasa, 01 Mei 2012
Contoh Cerpen Untuk Lomba
(Cerpen
ini sudah diterbitkan karena masuk seleksi, untuk sekedar contoh buat
teman-teman yang bingung cara membuat cerpen kriteria lomba)
Dua Warna di Duniaku
A
|
pabila
angin adalah waktu yang terbuang percuma dalam hidup manusia. Maka dedaunan
kering yang berjatuhan dan terbawa olehnya adalah perumpamaan atas diriku. Hatiku ngilu menyaksikan takdir yang Ia
goreskan pada hidupku penuh tikungan-tikungan yang setiap ujungnya memiliki
banyak cabang. Setiap aku tiba di satu tikungan, lagi-lagi aku harus memilih.
Andai
jalan itu menjelma jadi aliran sungai, aku tidak akan sebimbang ini. Aku hanya
perlu mengambangkan diriku di arusnya dan ia akan membawaku ke tujuan yang
sama. Lautan. Tempat membusuknya jiwa-jiwa manusia. Tapi penerapan hidup ini
tidak sesederhana itu. Tuhan yang begitu cerdas tidak akan menciptakan
teka-teki yang mudah dipecahkan. Dia
buat sang anak sungai tidak berarus. Hingga kami harus mendayung sendiri sampan
yang Ia lekatkan pada setiap jiwa makhluk-Nya. Tak pandang bulu.
Di
saat aku tenggelam dalam kebingungan ini hidayah-Nya menyentuh kalbuku. Tapi
itu hanya sentuhan hangat yang mencoba membangkitkan gairah. Atau lebih
kutafsirkan sebagai desakan agar aku mendayung lebih cepat. Hingga kesabaran
yang aku kantungi di saku kecilku tercecer. Bisa pula terbakar panas hati yang
lelah mendayung. Kubanting pengayuh, kupatahkan, tenggelam dalam tangis yang
memenuhi rongga dadaku. Sementara satu per satu lawan mainku mendahuluiku.
Pengajaran
Pertama
Segala
sikap frustasi itu pertama kali kualami saat aku balita. Perbandingan usia
dengan sakit yang tidak sesuai membuatku semakin matang dalam berpikir. Mencicipi
tekanan saat muda mengajarkanku untuk lebih awal angkat senjata bersiap hadapi
masa depan.
“Rol,
kita main yuk!” ajak teman-temanku.
Saat
itu aku masih sibuk dengan urusanku. Maka dengan tegas aku menggeleng.
Teman-teman tampak kecewa dan itu membuatku meras tidak enak. Segera kutemui
mereka dan ikut bermain. Awalnya semua tampak ceria dengan permainan-permainan
unik. Sampai sebuah kesalahan kecil kulakukan. Salah seorang teman mainku
menangis memanggil ibunya.
“Kenapa
sayang?” ibu dari anak itu datang.
Sambil
terus menangis ia mengadu.
“Rolla
menyikutku…sakit bu.” Katanya.
Aku
gemetar karena diposisikan sebagai terdakwa cilik. Mungkin aku akan mendapat
cubitan seperti yang sering ibu lakkukan kalau aku berbuat salah. Wanita itu
menoleh ke arahku.
“Ck,
anak nakal. Minta maaf sama Ana ya,” kata wanita itu sambil membelaiku.
Tangan
itu hangat menyentuh pipiku. Sukmaku bergetar. Ibu tidak pernah melakukan hal
kasih seperti ini padaku. Tapi entah atas perintah apa leherku menggeleng.
Bibir mungilku berucap lantang.
“Dia
sendiri yang meloncat ke punggungku. Aku merasa terganggu, dia yang cengeng.”
Tangan
yang masih menempel di pipiku seketika berubah kejam mencubitku.
“Anak
nakal!” katanya lalu membawa putrinya pergi.
Aku
termenung di tempat. Mencerna ucapan wanita itu. Anak nakal. Benarkah aku
nakal? Sementara satu per satu teman-teman meninggalkanku, air mata menetes di
luar perintah.
Aku
Sedang Berfikir, Jangan Tanya Aku!
Waktu
hanya mampu memakan usia. Tapi ia tidak punya kuasa menghapus kenangan yang
pernah tertulis. Cerita lama yang dibukukan dalam sejarah hidupku. Bahwa Rolla
Rahmawati masa kecilnya dihiasi oleh dua warna. Hitam dan putih. Warna yang
mmenuntut ketegasan pemakainya. Antara jahat dan baik, iya atau tidak, mati
atau hidup. Dan inilah yang kubenci dari hidup. Disaat aku harus memilih.
“Rolla,
kamu lulus SMA nanti kuliah di mana?” tanya Lia sahabatku.
Aku
sedang memperhatikan burung pipit yang bertengger di kabel listrik saat Lia
mengucapkan kalimat yang sudah bosan kudengar.
“Rol?
Rolla?” panggil Lia.
Aku
mengalihkan pandanganku ke gadis cantik itu. Dia tampak kesal.
“Kamu
kenapa sih? Asyik ya melamun itu?” nada suaranya terdengar kesal.
“Aku
sedang mencari inspirasi dari alam,” sahutku. “Kamu mau tanya apa tadi?”
sambungku.
“Setelah
ini mau masuk apa?” ulangnya lalu menghela nafas.
Aku
terdiam sejenak. Meskipun bukan pertanyaan asing namun aku perlu berfikir untuk
menjawabnya.
“Entahlah.
Semua terlalu rumit untuk direncanakan sekarang,” jawabku.
Lia
terlihat tidak puas dengan jawabanku. Sama seperti yang lain.
“Rumit
bagaimana?” tanyanya.
Aku
menatap bola matanya yang menghujam balik mataku. Kembali sukmaku bergetar.
“Semuanya…gelap”
jawabku.
Lia
tidak menghujaniku dengan pertanyaan selanjutnya. Ia terdiam setelah mendengar
jawabanku. Sesekali sambil membaca ia melirik ke arahku.
Aku
ikut membaca bukuku. Aku sedikit terganggu dengan kertas yang basah. Tapi air
itu tidak mampu kutampung. Bahkan tanganku gemetar saat aku memaksa. Di
sebelahku Lia masih memperhatikan tingkahku. Sampai guru masuk kejanggalan itu
baru berakhir.
Pelajaran
berlangsung. Rohku melayang ke dunia lain. Tanah lapang yang menyejukkan jiwa.
Di sana aku tidak perlu bekerja. Yang kubutukan hanya dosis imajinasi yang
sesuai takaran. Dunia mimpi. Meski banyak warna namun tidak membingungkanku.
Meski menantang tidak membuatku jatuh. Dunia malas di mana aku adalah ‘tuhan’
atas diriku. Tuhan, tolong berikan aku dunia itu. Atau ciptakan aku control
atas diriku. Agar aku mampu menentukan arahku dalam melangkah. Segalanya tampak
tidak pasti sebelum aku sempat mengayunkan kaki. Aku tidak suka tenggelam dalam
ketidakpastian.
“Rolla!”
bentakan itu menarik paksa rohku kembali ke sebuah ruang penjamin masa depan.
Setelah
kubuka mataku , seisi ruangan sedang memperhatikanku. Dan seorang guru yang
mengahadapkan wajahnya yang memerah di depanku.
“Ikut
saya ke kantor,” katanya.
“Aku
Sang Pemimpi”. Tulisan itu dia gantungkan di leherku. Dan di depan seluruh
siswa, aku dipaksa berdiri melawan terik matahari. Di antara para penonton
kulihat Lia memandangku dengan iba. Aku membalas tatapannya. Lalu dia berjalan
ke arahku.
“Rol,
kamu tahu apa salahmu?” tanyanya membuatku semakin gerah.
Terik
matahari sangat membakar kulitku. Aku mengacuhkannya.
“Kau
sering bolos. Apalagi pelajaran PKn dan agama,” katanya masih tidak kutanggapi.
“Rol!”
katanya.
“Aku
tidak tahu, tanyakan saja pada Tuhan! Bukankah Dia serba tahu!” jawabku
berteriak menarik perhatian siswa lain.
“Aargghh… sialan!” makiku sambil membanting ransel di kamar.
Entah
siapa yang kumaki. Saat ini yang kurasakan hanyalah marah. Di sekolah Lia
terlalu mendikteku. Guru terlalu mengaturku. Semua tidak bisa mengerti aku.
Bahkan diriku pun tidak tahu apa mauku. Aku benci kebimbangan. Berikan aku
warna yang pasti!
Aku
meringkuk di kasur. Mandiri mengontrol emosi. Urat-urat kepalaku menegang.
Semuanya tampak gelap. Tuhan, apakah warnaku hitam?
Seseorang
mengetuk pintu kamarku.
“Rolli,
kamu kenapa?” suara ibu terdengar khawatir di balik pintu.
“Tidak
apa bu, saya sedang sakit gigi,” jawabku.
“Jangan
lupa sholat ya,” kata ibu.
Seketika
tubuhku kembali memanas. Jantungku berpacu lebas kendali.
“Ah,
malas!” sahutku lalu membenamkan wajah ke bantal.
Suara
ibu tidak terdengar lagi.
“Ibu?”
panggilku.
“Mau
jadi apa kamu kalau lupa pada Tuhanmu?” kata ibu disusul langkah kaki menjauh dari kamar.
Aku
terhenyak. Entahlah ibu, pertanyaanmu sama sepert teman-teman. Aku tidak
membicarakan masa depan. Aku sedang bingung dalam melangkah. Tidak bisakah kau
bantu aku memilih? Agar aku tidak berada di jalan yang salah. Biar aku tahu aku
akan jadi apa. Tuhan, aku ini apa?
Warna
itu Ada di Jiwamu
Hidup
adalah pilihan. Kita hidup untuk memilih. Kalau tidak bisa, tidak mampu, tidak
berani memilih maka lebih baik mati. Filosofi kehidupan yang kupelajari semakin
menghimpit keadaanku. Dan semua semakin gulita ketika kuketahui diriku diriku
mengidap skizofrenia. Penyakit jiwa yang membuatku semakin tidak mengenal
diriku sendiri.
“Kamu
ini sebenarnya bagaimana?” Tanya orang sekitar.
Si
pemilik jiwa ini bahkan tidak mengenal sifatnya. Aku tidak tahu aku akan jadi
apa. Aku bingung saat ini aku apa. Tuhan, untuk kali ini jangan pinta aku
memilih.
Tuhan,
apa benar kau meniupkan ruh di jasad yang tepat. Ataukah tinta takdir-Mu sempat
macet saat menulis kisahku? Kenapa aku harus tenggelam dalam lautan tanya
tentang siapa aku. Apakah aku si putih yang selalu suci dalam setiap hal? Atau
manusia yang tenggelam dalam gelapnya hitam?
Untuk
pertama kalinya aku tidak berdusta dalam menangis. Aku gelisah. Aku lebih benci
kalau salah memilih. Batinku mengerang menangis keras. Disaat kalbuku
benar-benar jatuh kurasakan sepasang tangan mendekapku dari belakang. Dia
berbisik.
“Ambil
kembali kayuh itu anakku. Siapa tahu kau akan temukan kitab hidupmu di salah
satu pulau persinggahan. Mungkin saja Tuhan selipkan di antara riak air yang
kau dayung. Jangan tenggelam bersama sampanmu di tengah sungai. Biarkan ia tiba
di laut. Selanjutnya lihat apa yang takdirmu lakukan. Jangan tanya kau siapa.
Bagiku kau anakku, bagi-Nya kau hamba-Nya, apa lagi yang kau tanyakan?
Bagaimana kau bisa tahu jawabannya kalau kau tidak melangkah?”
Lomba Menulis Puisi
Niken
Larasati
Dalam rangka Ulang Tahun Kelompok `KUTU' Surabaya, yang bertepatan pada
tanggal 18 Februari 2012, maka akan dan telah diselenggarakan beberapa
kegiatan, salah satu diantaranya adalah Lomba Menulis Puisi.
Syarat-Syarat Lomba :
Lomba ini terbuka untuk pelajar (Kategori A), dan Mahasiswa/Umum (Kategori B) dari seluruh Indonesia Lomba dibuka 18 Februari 2012 dan ditutup 31 Mei 2012
Tema Tulisan: "Membangun kembali budi pekerti, demi memanusiakan manusia"
Judul bebas, sebagai ilustrasi kandungan puisi bisa berupa paparan kondisi sosial ekonomi, politik, keresahan masyarakat saat ini, dan harapan penulis, dan setiap peserta hanya boleh mengirimkan 3 (tiga judul.
Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik, benar dan indah. Bahasa daerah, bahasa prokem, bahasa gaul dan bahasa asing boleh digunakan untuk memperkaya tulisan,
Naskah yang dilombakan harus asli, bukan jiplakan dan belum pernah dipublikasikan.
Ketentuan naskah Puisi : bebas.
Naskah disertai biodata singkat pengarang. Lampiran lainnya: Fotocopy KTP/SIM atau Kartu Pelajar/Mahasiswa di scan dan dilampirkan dalam satu folder bersama naskah.
Setiap peserta diwajibkan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 25.000,- untuk kategori A dan Rp. 50.000,- untuk kategori B.
Biaya pendaftaran dikirimkan melalui Bank Muamalat 0105223838 a.n Isman Setyo Haryomi dan bukti transfer di scan disertakan dalam folder naskah yang akan dikirim via email: agus_180264@yahoo.com. dengan diberi nama folder "Naskah lomba 2012 (nama anda).
Pengumuman pemenang : Hasil lomba diumumkan Senin, 18 Juni 2012 melalui Harian Jawa Pos. Keputusan Dewan Juri bersifat final dan mengikat Naskah yang masuk ke Kotak email menjadi milik panitia, hak cipta milik pengarangnya.
Hasil Lomba dan Hadiah Untuk Para Pemenang : Kategori A (Pelajar SLTA/MA/SMK)
Pemenang I – Bea Siswa berupa Uang Tunai Rp 3.000.000,- + Piagam + Bingkisan buku
Pemenang II– Bea Siswa berupa Uang Tunai Rp 2.000.000,- + Piagam + Bingkisan buku
Pemenang III – Bea Siswa berupa Uang Tunai Rp 1.000.000,- + Piagam + Bingkisan buku
Sebagai penghargaan atas keikut sertaan, maka akan diterbitkan BUKU KUMPULAN LOMBA MENULIS PUISI 2012....
Syarat-Syarat Lomba :
Lomba ini terbuka untuk pelajar (Kategori A), dan Mahasiswa/Umum (Kategori B) dari seluruh Indonesia Lomba dibuka 18 Februari 2012 dan ditutup 31 Mei 2012
Tema Tulisan: "Membangun kembali budi pekerti, demi memanusiakan manusia"
Judul bebas, sebagai ilustrasi kandungan puisi bisa berupa paparan kondisi sosial ekonomi, politik, keresahan masyarakat saat ini, dan harapan penulis, dan setiap peserta hanya boleh mengirimkan 3 (tiga judul.
Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik, benar dan indah. Bahasa daerah, bahasa prokem, bahasa gaul dan bahasa asing boleh digunakan untuk memperkaya tulisan,
Naskah yang dilombakan harus asli, bukan jiplakan dan belum pernah dipublikasikan.
Ketentuan naskah Puisi : bebas.
Naskah disertai biodata singkat pengarang. Lampiran lainnya: Fotocopy KTP/SIM atau Kartu Pelajar/Mahasiswa di scan dan dilampirkan dalam satu folder bersama naskah.
Setiap peserta diwajibkan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 25.000,- untuk kategori A dan Rp. 50.000,- untuk kategori B.
Biaya pendaftaran dikirimkan melalui Bank Muamalat 0105223838 a.n Isman Setyo Haryomi dan bukti transfer di scan disertakan dalam folder naskah yang akan dikirim via email: agus_180264@yahoo.com. dengan diberi nama folder "Naskah lomba 2012 (nama anda).
Pengumuman pemenang : Hasil lomba diumumkan Senin, 18 Juni 2012 melalui Harian Jawa Pos. Keputusan Dewan Juri bersifat final dan mengikat Naskah yang masuk ke Kotak email menjadi milik panitia, hak cipta milik pengarangnya.
Hasil Lomba dan Hadiah Untuk Para Pemenang : Kategori A (Pelajar SLTA/MA/SMK)
Pemenang I – Bea Siswa berupa Uang Tunai Rp 3.000.000,- + Piagam + Bingkisan buku
Pemenang II– Bea Siswa berupa Uang Tunai Rp 2.000.000,- + Piagam + Bingkisan buku
Pemenang III – Bea Siswa berupa Uang Tunai Rp 1.000.000,- + Piagam + Bingkisan buku
Sebagai penghargaan atas keikut sertaan, maka akan diterbitkan BUKU KUMPULAN LOMBA MENULIS PUISI 2012....
Langganan:
Postingan (Atom)