Minggu, 24 Maret 2013

LOMBA CIPTA PUISI RUMAH KATA 2013

Lembaga Seni RUMAH KATA Sumatera Utara berkerjasama dengan Artis Lyra Niya mengundang para penyair, penggiat puisi, peminat puisi, untuk mengikuti Lomba Cipta Puisi RUMAH KATA 2013, dengan ketentuan sebagai berikut

A. Ketentuan
1. Peserta terbuka untuk umum, Warga Negara Indonesia di manapun berada, dan
tanpa batasan usia.
2. Puisi karya Asli, belum pernah dipublikasikan di media manapun, belum
dibukukan, dan tidak sedang diikutsertakan dalam lomba sejenis.
3. Tema Puisi : Lingkungan Hidup
4. Format Penulisan Puisi :
- Naskah diketik dengan huruf Times New Roman (TNR) 12 pt
- Spasi 1,5
- Margin 4,4,3,3 (atas, kiri, kanan, bawah)
Naskah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai EYD).
Peserta mengirimkan puisinya maksimal 2 judul.
5. Puisi dikirim melalui email : rumah.kata8@gmail.com dengan subjek
LCPRK(spasi) Nama lengkap (spasi) Kota/Kabupaten (spasi) Judul Puisi
6. Peserta wajib menyertakan Bio Data dan Foto Diri.

B. Pendaftaran
Mulai : 20 Maret 2013 sampai dengan 30 Juni 2013 (pada pukul 23.59 WIB)
Biaya Pendaftaran : Rp. 20.000.-

Pendaftaran dapat dilakukan
- Langsung kepada M. Yunus Rangkuti
Taman Budaya Sumatera Utara
Jln. P. Kemerdekaan No. 33 Medan Sumatera Utara
CP.085362306325)

- Melalui Transfer
Rekening Bank Mandiri Cab,Medan
No. Rekening : 106-00-1018035-7 An. M. Yunus Rangkuti
Bukti Transfer di scan dan di kirim ke email : rumah.kata8@gmail.com

D. Pengumuman
Pengumuman Hasil Lomba Cipta Puisi RUMAH KATA 2013 pada hari Rabu 17
Juli 2013 yang dapat dilihat pada fb. KOMUNITAS SENI RUMAH KATA, dan
Fb.MEDAN SASTRA SASTRAWAN dan akan dipublikasikan di media cetak.

E. Hadiah
1 Penulis Puisi Terbaik memperoleh Uang Rp.1.000.000. (Satu Juta Rupiah)
9 Penulis Puisi Harapan memperoleh Merchandise
Puisi Nominasi, Puisi Harapan, Puisi Pilihan akan di Bukukan dalam Antologi Puisi.

F. Dewan Juri
1. A. Rahim Qahar (Penyair, Redaktur Harian Medan Bisnis, Medan)
2. Saripudin Lubis, S.Pd, M.Pd (Akademisi, Penggiat Seni, Binjai)
3. M. Yunus Rangkuti (Jurnalis,Pengaya Kata, Deli Serdang )

F. Info lebih lanjut :
M. Yunus Rangkuti (CP.085362306325)
Fb.: KOMUNITAS SENI RUMAH KATA
Email : rumah.kata8@gmail.com
Selamat berkarya, teman-teman ^_^

Kamis, 09 Agustus 2012

Info Lomba Cerpen 2012 Terbaru


 DL: 31 Desember 2012
*25 Cerpen Nominator Dibukukan.
TEMA:
  • Seputar dunia remaja, lokalitas, masyarat urban (perkotaan), relegius, spiritual, misteri, romantis, fantasi, science fiction, dan sebagainya.
  • Peserta boleh memilih salah satu tema di atas.
  • Panitia bisa langsung menganulir naskah peserta yang berisikan tindakan asusila, cabul, sadisme, kekerasan yang berlebihan terhadap anak dan wanita, merendahkan atau menghina keyakinan/agama/suku/daerah tertentu, dan yang tidak melengkapi persyaratannya (baca poin selanjutnya).
PESERTA:
Pelajar, mahasiswa, guru, dosen, penulis pemula, penulis senior, dan siapa saja boleh ikutan, tapi dengan ketentuan khusus (baca poin selanjutnya).
SYARAT PENULISAN:
  1. Jumlah 4-6 halaman, spasi ganda (2), jenis huruf Times New Roman font 12, ukuran kerta A4.
  2. Margin (garis): atas, bawah, samping kiri dan kanan (semua sisi 3 cm atau 1,18 inci), beri nomor halaman.
  3. Kesesuaian dengan tema lomba dan tidak mengandung ponografi dan kekerasan, serta tidak menyinggung SARA.
  4. Biodata narasi sekitar 100-200 kata dan WAJIB Mencantumkan Nomor ANGGOTA SMCO WRITING REVOLUTION dalam biodata (jika tidak ada, cerpennya dinyatakan GUGUR), yang ditulis pada halaman akhir naskah cerpen.
  5. Kirim naskah cerpen ke alamat email: LombaWR@gmail.com(dengan menulis di judul/subjek email: LMC 2012 - Judul Cerpen)
  6. Setiap peserta hanya boleh mengirim 1 cerpen terbaiknya. 
KRITERIA PENILAIAN
1. Orisinalitas.
2. Kreativitas pengolahan ide.
3. Kedalaman pesan.
4. Keindahan bahasa, kaidah penulisan dan kelengkapan naskah.
PENGUMUMAN PEMENANG:
Pengumuman 25 Nominator 31 Januari 2013, Pengumuman Pemenang 15 Februari 2013.
HADIAH
  • Juara I : Rp 2.000.000,- (ditambah Buku Antologi Cerpen Pemenang dan sertifikat penghargaan).
  • Juara II : Rp 1.000.000,-(ditambah Buku Antologi Cerpen Pemenang dan sertifikat penghargaan).
  • Juara III : Rp 750.000,- (ditambah Buku Antologi Cerpen Pemenang dan sertifikat penghargaan).
  • Juara Harapan I : Rp 300.000,- (ditambah Buku Antologi Cerpen Pemenang dan sertifikat penghargaan).
  • Juara Harapan II : Rp 200.000,- (ditambah Buku Antologi Cerpen Pemenang dan sertifikat penghargaan).
KETENTUAN KHUSUS:
Peserta WAJIB terdaftar sebagai peserta SEKOLAH MENULIS CERPEN ONLINE (SMCO)  Writing Revolution
 (info lebih lanjut klik di sini (copas link ke browser box): http://www.facebook.com/note.php?note_id=228242847283855
KETENTUAN MENGIKAT
  1. Keputusan DEWAN JURI tidak bisa diganggu gugat.
  2. Panitia tidak MELAYANI SURAT-MENYURAT.
  3. DEWAN JURI berhak membatalkan keputusannya, jika di kemudian hari diketahui karya pemenang lomba melanggar karya cipta orang lain (plagiat)atau mengikuti lomba sejenis atau telah dimuat di koran/majalah.
  4. HAK CIPTA tetap ada pada penulis, sedangkan PANITIA memiliki HAK untuk MEMPUBLIKASIKANNYA (membukukkannya).
NOMOR KONTAK:
  • 085763208009, 087766657623

Rabu, 08 Agustus 2012

Peluang Kerja Online

Artikel ini, saya copy paste dari blog saya yang satunya ... sekedar untuk berbagi informasi. :)

Bekerja di Internet


Kawan, kali ini aku tidak menulis artikel untuk mencari uang kecil-kecilan. Ini adalah sebuah pekerjaan yang menguntungkan, santai namun perlu ketekunan selayaknya kita bekerja pada sebuah perusahaan.
Dalam dunia internet, ada dua pekerjaan yang paling terkenal, yaitu BISNIS ONLINE dan KERJA ONLINE. Ingat, kedua hal itu mirip namun TIDAK SAMA.
Untuk bisnis online kalian perlu melakukan beberapa hal yang dapat meningkatkan penghasilan kalian. Bisnis online lebih cenderung aktif pada pemasaran sehingga kalian sepenuhnya yang mengatur keuangan. Besarnya penghasilan tergantung bagaimana kalian membuat, mempromosikan, dan memasarkan produk. Namun dalam kerja online kalian adalah ‘karyawan’ yang akan mendapat gaji per bulan sesuai ketekunan bekerja masng-masing.
            Namun, dalam artikel ini saya belum bisa menjelaskan sepenuhnya cara berbisnis maupun bekerja online dikarenakan pengalaman saya yang maasih sedikit. Oleh karena itu saya sangat menyarankan kalian untuk memiliki “buku panduan” yang akan menjadi petunjuk bagi kalian agar TIDAK TERSESAT, TERTIPU, DAN MERASA RUGI. Buku ini merupakan ebook yang ditulis oleh seorang pekerja dan pebisnis online sukses… Banyak sekali para netter yang telah mendapatkan keuntungan dari membeli produk ini.
Silahkan beli di sini
Ya. Saya bilang BELI. Kenapa? Karena untuk sukses kalian perlu modal, dan di dunia ini TIDAK ADA YANG GRATIS :)
Jangan khawatir, saya menjamin penuh produk ini bukan penipuan, karena saya juga salah satu pembelinya. Ingatlah, kawan, “kita tidak akan pernah tahu hasilnya kalau tidak berani mencoba”
Kalau kalian sangat ingin berkerja dan berbisnis di internet, gunakan produk tersebut sebagai panduan setia yang sangat membantu. Tidak akan ada penyesalan kalau kalian mempelajarinya dengan sungguh-sungguh. Sekali lagi saya katakan, produk ini bukan penipuan. Saya berani memperkenalkannya kepada kawanku tercinta karena memang aku ingin kalian mendapatkan tuntunan yang memuaskan dari produk ini seperti yang kudapatkan. Oh ya, selain dapat paket-paket ebook, kalian akan mendapatkan software GRATIS yang akan sangat membantu dalam bekerja online dan diperkenalkan kepada perusahaa-perusahaan asing di internet.
Yuk, kita belajar kerja online, di sini. :)
Good Luck ^_^

sumber : http://uang--money.blogspot.com/2012/08/bekerja-di-internet.html

Senin, 14 Mei 2012

BIAS DAN FANDOM


BIAS DAN FANDOM

Bagi K-Popers, dua istilah ini pasti sudah tidak asing lagi.
Nah, mungkin ada beberapa K-Popers baru yang belum tahu apa itu bias dan fandom, so read it!
Bias adalah istilah untuk idola K-Pop yang benar-benar kamu sukai. Bias ditujukan untuk PERORANGAN. Misalnya kamu suka Super Junior, pastinya kamu punya kan salah satu dari mereka yang PALING kamu sukai. Nah ‘dia’ itulah yang kamu sebut bias kamu :D
Next, Fandom adalah nama fans Idol kamu. Bagi para idola, kehadiran para fans sangatlah berarti sehingga mereka sering memberikan ‘istilah’ atau ‘nama’ untuk para fans mereka. Kalau kamu adalah fansnya Super Junior maka fandommu adalah ELF, kalau Big Bang berarti V.I.P. , BEAST ya BEAUTY, Say A untuk fansnya Miss A, dan sebagainya.

Nah, gimana? Paham kan?! Sudah tahu siapa Bias dan apa Fandommu?
Kalau aku sendiri Fandomku “BEAUTY” (fansnya BEAST) dan Biasku hm…(sulit sekali menentukannya berhubung aku suka semuanya) Lee Gikwang deh … :D
 Yuk, tulis di bagian komentar! ^_^

Jumat, 11 Mei 2012

Tips Menghemat Uang ala Pelajar Part II

Part II
  1.     Uang Adalah Uang
 Yup. Money is money! Berapapun harganya, dia tetap uang! Dia berharga. Jadilah pelajar yang menganggap pentol setusuk seharga 1000,- adalah MAHAL. Kalau kamu berpandangan demikian, kamu tidak akan mendapatkan dompetmu kosong berdebu.

  2.    Cari uang sendiri
 Nah, ini dia yang paling aku suka. Ini adalah cara yang paling efektif biar uang kamu hemat bahkan bertambah banyak! Kamu punya banyak peuang untuk mencari uang, sebab kamu adalah remaja+pelajar. Kamu punya banyak teman dan kenalan seusiamu yang akan menjadi pelanggan setiamu. (Untuk informasi mencari uang bagi pelajar, akan segera diposting melalui blogku yang satunya: pu2trahma.wordpress.com)

  3.    Jangan Ngotot Kalau Lagi Boke!
 Kamu mau beli baju keren di mall tapi uang kamu cuma cukup untuk membei buku paket. Sebaiknya, yang harus kamu lakukan adalah SEGERA membeli buku itu atau kamu akan khilaf membeli baju tersebut. Pokoknya jangan ngotot kalau kamu lagi boke! Nantinya kamu akan nyesal sendiri, lho. :)



Selasa, 01 Mei 2012

Contoh Cerpen Untuk Lomba


(Cerpen ini sudah diterbitkan karena masuk seleksi, untuk sekedar contoh buat teman-teman yang bingung cara membuat cerpen kriteria lomba)

Dua Warna di Duniaku

A
pabila angin adalah waktu yang terbuang percuma dalam hidup manusia. Maka dedaunan kering yang berjatuhan dan terbawa olehnya adalah perumpamaan atas diriku.  Hatiku ngilu menyaksikan takdir yang Ia goreskan pada hidupku penuh tikungan-tikungan yang setiap ujungnya memiliki banyak cabang. Setiap aku tiba di satu tikungan, lagi-lagi aku harus memilih.
Andai jalan itu menjelma jadi aliran sungai, aku tidak akan sebimbang ini. Aku hanya perlu mengambangkan diriku di arusnya dan ia akan membawaku ke tujuan yang sama. Lautan. Tempat membusuknya jiwa-jiwa manusia. Tapi penerapan hidup ini tidak sesederhana itu. Tuhan yang begitu cerdas tidak akan menciptakan teka-teki yang mudah dipecahkan.  Dia buat sang anak sungai tidak berarus. Hingga kami harus mendayung sendiri sampan yang Ia lekatkan pada setiap jiwa makhluk-Nya. Tak pandang bulu.
Di saat aku tenggelam dalam kebingungan ini hidayah-Nya menyentuh kalbuku. Tapi itu hanya sentuhan hangat yang mencoba membangkitkan gairah. Atau lebih kutafsirkan sebagai desakan agar aku mendayung lebih cepat. Hingga kesabaran yang aku kantungi di saku kecilku tercecer. Bisa pula terbakar panas hati yang lelah mendayung. Kubanting pengayuh, kupatahkan, tenggelam dalam tangis yang memenuhi rongga dadaku. Sementara satu per satu lawan mainku mendahuluiku.
Pengajaran Pertama
Segala sikap frustasi itu pertama kali kualami saat aku balita. Perbandingan usia dengan sakit yang tidak sesuai membuatku semakin matang dalam berpikir. Mencicipi tekanan saat muda mengajarkanku untuk lebih awal angkat senjata bersiap hadapi masa depan.
“Rol, kita main yuk!” ajak teman-temanku.
Saat itu aku masih sibuk dengan urusanku. Maka dengan tegas aku menggeleng. Teman-teman tampak kecewa dan itu membuatku meras tidak enak. Segera kutemui mereka dan ikut bermain. Awalnya semua tampak ceria dengan permainan-permainan unik. Sampai sebuah kesalahan kecil kulakukan. Salah seorang teman mainku menangis memanggil ibunya.
“Kenapa sayang?” ibu dari anak itu datang.
Sambil terus menangis ia mengadu.
“Rolla menyikutku…sakit bu.” Katanya.
Aku gemetar karena diposisikan sebagai terdakwa cilik. Mungkin aku akan mendapat cubitan seperti yang sering ibu lakkukan kalau aku berbuat salah. Wanita itu menoleh ke arahku.
“Ck, anak nakal. Minta maaf sama Ana ya,” kata wanita itu sambil membelaiku.
Tangan itu hangat menyentuh pipiku. Sukmaku bergetar. Ibu tidak pernah melakukan hal kasih seperti ini padaku. Tapi entah atas perintah apa leherku menggeleng. Bibir mungilku berucap lantang.
“Dia sendiri yang meloncat ke punggungku. Aku merasa terganggu, dia yang cengeng.”
Tangan yang masih menempel di pipiku seketika berubah kejam mencubitku.
“Anak nakal!” katanya lalu membawa putrinya pergi.
Aku termenung di tempat. Mencerna ucapan wanita itu. Anak nakal. Benarkah aku nakal? Sementara satu per satu teman-teman meninggalkanku, air mata menetes di luar perintah.
Aku Sedang Berfikir, Jangan Tanya Aku!
Waktu hanya mampu memakan usia. Tapi ia tidak punya kuasa menghapus kenangan yang pernah tertulis. Cerita lama yang dibukukan dalam sejarah hidupku. Bahwa Rolla Rahmawati masa kecilnya dihiasi oleh dua warna. Hitam dan putih. Warna yang mmenuntut ketegasan pemakainya. Antara jahat dan baik, iya atau tidak, mati atau hidup. Dan inilah yang kubenci dari hidup. Disaat aku harus memilih.
“Rolla, kamu lulus SMA nanti kuliah di mana?” tanya Lia sahabatku.
Aku sedang memperhatikan burung pipit yang bertengger di kabel listrik saat Lia mengucapkan kalimat yang sudah bosan kudengar.
“Rol? Rolla?” panggil Lia.
Aku mengalihkan pandanganku ke gadis cantik itu. Dia tampak kesal.
“Kamu kenapa sih? Asyik ya melamun itu?” nada suaranya terdengar kesal.
“Aku sedang mencari inspirasi dari alam,” sahutku. “Kamu mau tanya apa tadi?” sambungku.
“Setelah ini mau masuk apa?” ulangnya lalu menghela nafas.
Aku terdiam sejenak. Meskipun bukan pertanyaan asing namun aku perlu berfikir untuk menjawabnya.
“Entahlah. Semua terlalu rumit untuk direncanakan sekarang,” jawabku.
Lia terlihat tidak puas dengan jawabanku. Sama seperti yang lain.
“Rumit bagaimana?” tanyanya.
Aku menatap bola matanya yang menghujam balik mataku. Kembali sukmaku bergetar.
“Semuanya…gelap” jawabku.
Lia tidak menghujaniku dengan pertanyaan selanjutnya. Ia terdiam setelah mendengar jawabanku. Sesekali sambil membaca ia melirik ke arahku.
Aku ikut membaca bukuku. Aku sedikit terganggu dengan kertas yang basah. Tapi air itu tidak mampu kutampung. Bahkan tanganku gemetar saat aku memaksa. Di sebelahku Lia masih memperhatikan tingkahku. Sampai guru masuk kejanggalan itu baru berakhir.
Pelajaran berlangsung. Rohku melayang ke dunia lain. Tanah lapang yang menyejukkan jiwa. Di sana aku tidak perlu bekerja. Yang kubutukan hanya dosis imajinasi yang sesuai takaran. Dunia mimpi. Meski banyak warna namun tidak membingungkanku. Meski menantang tidak membuatku jatuh. Dunia malas di mana aku adalah ‘tuhan’ atas diriku. Tuhan, tolong berikan aku dunia itu. Atau ciptakan aku control atas diriku. Agar aku mampu menentukan arahku dalam melangkah. Segalanya tampak tidak pasti sebelum aku sempat mengayunkan kaki. Aku tidak suka tenggelam dalam ketidakpastian.
“Rolla!” bentakan itu menarik paksa rohku kembali ke sebuah ruang penjamin masa depan.
Setelah kubuka mataku , seisi ruangan sedang memperhatikanku. Dan seorang guru yang mengahadapkan wajahnya yang memerah di depanku.
“Ikut saya ke kantor,” katanya.
“Aku Sang Pemimpi”. Tulisan itu dia gantungkan di leherku. Dan di depan seluruh siswa, aku dipaksa berdiri melawan terik matahari. Di antara para penonton kulihat Lia memandangku dengan iba. Aku membalas tatapannya. Lalu dia berjalan ke arahku.
“Rol, kamu tahu apa salahmu?” tanyanya membuatku semakin gerah.
Terik matahari sangat membakar kulitku. Aku mengacuhkannya.
“Kau sering bolos. Apalagi pelajaran PKn dan agama,” katanya masih tidak kutanggapi.
“Rol!” katanya.
“Aku tidak tahu, tanyakan saja pada Tuhan! Bukankah Dia serba tahu!” jawabku berteriak menarik perhatian siswa lain.

“Aargghh… sialan!” makiku sambil membanting ransel di kamar.
Entah siapa yang kumaki. Saat ini yang kurasakan hanyalah marah. Di sekolah Lia terlalu mendikteku. Guru terlalu mengaturku. Semua tidak bisa mengerti aku. Bahkan diriku pun tidak tahu apa mauku. Aku benci kebimbangan. Berikan aku warna yang pasti!
Aku meringkuk di kasur. Mandiri mengontrol emosi. Urat-urat kepalaku menegang. Semuanya tampak gelap. Tuhan, apakah warnaku hitam?
Seseorang mengetuk pintu kamarku.
“Rolli, kamu kenapa?” suara ibu terdengar khawatir di balik pintu.
“Tidak apa bu, saya sedang sakit gigi,” jawabku.
“Jangan lupa sholat ya,”  kata ibu.
Seketika tubuhku kembali memanas. Jantungku berpacu lebas kendali.
“Ah, malas!” sahutku lalu membenamkan wajah ke bantal.
Suara ibu tidak terdengar lagi.
“Ibu?” panggilku.
“Mau jadi apa kamu kalau lupa pada Tuhanmu?” kata ibu disusul langkah kaki  menjauh dari kamar.
Aku terhenyak. Entahlah ibu, pertanyaanmu sama sepert teman-teman. Aku tidak membicarakan masa depan. Aku sedang bingung dalam melangkah. Tidak bisakah kau bantu aku memilih? Agar aku tidak berada di jalan yang salah. Biar aku tahu aku akan jadi apa. Tuhan, aku ini apa?
Warna itu Ada di Jiwamu
Hidup adalah pilihan. Kita hidup untuk memilih. Kalau tidak bisa, tidak mampu, tidak berani memilih maka lebih baik mati. Filosofi kehidupan yang kupelajari semakin menghimpit keadaanku. Dan semua semakin gulita ketika kuketahui diriku diriku mengidap skizofrenia. Penyakit jiwa yang membuatku semakin tidak mengenal diriku sendiri.
“Kamu ini sebenarnya bagaimana?” Tanya orang sekitar.
Si pemilik jiwa ini bahkan tidak mengenal sifatnya. Aku tidak tahu aku akan jadi apa. Aku bingung saat ini aku apa. Tuhan, untuk kali ini jangan pinta aku memilih.

Tuhan, apa benar kau meniupkan ruh di jasad yang tepat. Ataukah tinta takdir-Mu sempat macet saat menulis kisahku? Kenapa aku harus tenggelam dalam lautan tanya tentang siapa aku. Apakah aku si putih yang selalu suci dalam setiap hal? Atau manusia yang tenggelam dalam gelapnya hitam?
Untuk pertama kalinya aku tidak berdusta dalam menangis. Aku gelisah. Aku lebih benci kalau salah memilih. Batinku mengerang menangis keras. Disaat kalbuku benar-benar jatuh kurasakan sepasang tangan mendekapku dari belakang. Dia berbisik.
“Ambil kembali kayuh itu anakku. Siapa tahu kau akan temukan kitab hidupmu di salah satu pulau persinggahan. Mungkin saja Tuhan selipkan di antara riak air yang kau dayung. Jangan tenggelam bersama sampanmu di tengah sungai. Biarkan ia tiba di laut. Selanjutnya lihat apa yang takdirmu lakukan. Jangan tanya kau siapa. Bagiku kau anakku, bagi-Nya kau hamba-Nya, apa lagi yang kau tanyakan? Bagaimana kau bisa tahu jawabannya kalau kau tidak melangkah?”

Lomba Menulis Puisi


(Copas dari catatan teman facebook)
Niken Larasati
Deadline: 31 Mei 2012

Dalam rangka Ulang Tahun Kelompok `KUTU' Surabaya, yang bertepatan pada tanggal 18 Februari 2012, maka akan dan telah diselenggarakan beberapa kegiatan, salah satu diantaranya adalah Lomba Menulis Puisi.

Syarat-Syarat Lomba :

Lomba ini terbuka untuk pelajar (Kategori A), dan Mahasiswa/Umum (Kategori B) dari seluruh Indonesia Lomba dibuka 18 Februari 2012 dan ditutup 31 Mei 2012

Tema Tulisan: "Membangun kembali budi pekerti, demi memanusiakan manusia"

Judul bebas, sebagai ilustrasi kandungan puisi bisa berupa paparan kondisi sosial ekonomi, politik, keresahan masyarakat saat ini, dan harapan penulis, dan setiap peserta hanya boleh mengirimkan 3 (tiga judul.

Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik, benar dan indah. Bahasa daerah, bahasa prokem, bahasa gaul dan bahasa asing boleh digunakan untuk memperkaya tulisan,

Naskah yang dilombakan harus asli, bukan jiplakan dan belum pernah dipublikasikan.

Ketentuan naskah Puisi : bebas.

Naskah disertai biodata singkat pengarang. Lampiran lainnya: Fotocopy KTP/SIM atau Kartu Pelajar/Mahasiswa di scan dan dilampirkan dalam satu folder bersama naskah.

Setiap peserta diwajibkan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 25.000,- untuk kategori A dan Rp. 50.000,- untuk kategori B.

Biaya pendaftaran dikirimkan melalui Bank Muamalat 0105223838 a.n Isman Setyo Haryomi dan bukti transfer di scan disertakan dalam folder naskah yang akan dikirim via email: agus_180264@yahoo.com. dengan diberi nama folder "Naskah lomba 2012 (nama anda).

Pengumuman pemenang : Hasil lomba diumumkan Senin, 18 Juni 2012 melalui Harian Jawa Pos. Keputusan Dewan Juri bersifat final dan mengikat Naskah yang masuk ke Kotak email menjadi milik panitia, hak cipta milik pengarangnya.

Hasil Lomba dan Hadiah Untuk Para Pemenang : Kategori A (Pelajar SLTA/MA/SMK)

Pemenang I – Bea Siswa berupa Uang Tunai Rp 3.000.000,- + Piagam + Bingkisan buku

Pemenang II– Bea Siswa berupa Uang Tunai Rp 2.000.000,- + Piagam + Bingkisan buku

Pemenang III – Bea Siswa berupa Uang Tunai Rp 1.000.000,- + Piagam + Bingkisan buku

Sebagai penghargaan atas keikut sertaan, maka akan diterbitkan BUKU KUMPULAN LOMBA MENULIS PUISI 2012....